Petani Kontumere Harus Mampu Jadi
Pemimpin
Di era
globalisasi yang diwarnai dengan perdagangan bebas, petani tidak hanya dituntut
untuk mampu menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan permintaan pasar,
tetapi juga harus mampu menjadi pemimpin (manajer) yang andal di bidang
usahanya.
“Pengelolaan usaha tani dalam bentuk kelompok,
sudah sejak lama dilakukan oleh petani yang juga merupakan tuntutan zaman yang
harus dilakukan oleh petani dalam mengelola usaha tani dan dalam menghadapi era
globalisasi,”
Sebagai pengelola usaha tani, idealnya petani
mampu melakukan tiga fungsi kelembagaan yakni, sebagai kelas belajar, unit
produksi dan wahana kerjasama.
“Keberhasilan perngembangan pertanian, ditandai
dengan meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan petani selain
beserta keluarganya,”.
Untuk itu, petani harus ditempatkan sebagai
subjek atau pelaku aktif agar menjadi nilai tambah penggerak pembangunan di
berbagai sektor.“Untuk itu, diperlukan dukungan pemerintah yang konsisten
sehingga dapat dinikmati oleh petani terutama yang usahanya berskala kecil.
Agar bisa berjalan maksimal, Lembaga Ekonomi
Masyarakat Sejahtera Kontumere dituntut harus sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Muna dan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya dalam mendorong dan memajukan pembangunan
pertanian di Kontumere.
“Kita harus sinergi, karena pembangunan pertanian
sangat strategis, karena sektor ini merupakan tumpuan hidup bagi sebagian
masyarakat Kontumere termasuk masyarakat di Muna.
LEM Sejahtera Kontumere harus ditempatkan sebagai
motor pembangunan masyarakat petani dan menjadi organisasi yang dapat membantu
petani untuk membangun skala usaha yang mampu menjadi posisi tawar seperti
pelaku usaha lainnya.
Selain itu, unit usaha tani LEM Sejahtera
Kontumere juga harus mampu menjadi motor penggerak dan penyalur aspirasi petani
dan ikut serta dalam penentuan kebijakan pemerintah dalam penentuan kebijakan
pemerintah di bidang pertanian,sekaligus dapat menstransfer segala bentuk
dukungan fasilitas dari pemerintah bagi petani dan persaingan tidak sehat.
“Hal ini harus dilakukan demi terwujudnya visi
misi gubernur dan wakil gubernur Mewujudkan Sulawesi Tenggara
Sejahtera, Mandiri Dan Berdaya Saing Tahun 2013 – 2018
(Alwis SIraht Baida)
(Alwis SIraht Baida)